Perbedaan SNBT dan SBMPTN – Bagi para siswa SMA yang berencana melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, ujian seleksi masuk adalah hal yang sangat penting. Dua ujian yang sering menjadi perhatian utama adalah SNBT dan SBMPTN. Namun, banyak yang masih bingung tentang perbedaan SNBT dan SBMPTN, terutama mengenai struktur ujian, materi yang diujikan, dan bagaimana cara menghadapi keduanya.
Baca juga: SNBT 2025 Jadwal Penting UTBK Jangan Sampai Terlewat
Yuk, kita akan membahas secara detail tentang perbedaan SNBT dan SBMPTN. Dengan mengetahui perbedaan SNBT dan SBMPTN tersebut, kamu bisa menentukan ujian mana yang lebih sesuai dengan kemampuan dan minatmu.
Perbedaan SNBT dan SBMPTN: Apa Pengertiannya?
Sebelum membahas perbedaan SNBT dan SBMPTN, ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu apa itu kedua ujian tersebut.
SNBT (Seleksi Nasional Berbasis Tes)
SNBT adalah sistem ujian seleksi masuk perguruan tinggi yang digunakan di Indonesia. Ujian ini diadakan oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) dan berlaku untuk mahasiswa baru yang ingin masuk ke perguruan tinggi negeri. SNBT lebih menekankan pada pengetahuan dasar dan penalaran logis, dengan ujian yang mencakup berbagai mata pelajaran.
Baca juga: SNBT 2025 Jadwal Resmi Pendaftaran dan Ujian Sudah Dirilis
SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri)
SBMPTN adalah ujian seleksi yang juga diselenggarakan oleh LTMPT, namun memiliki format dan materi yang sedikit berbeda dibandingkan SNBT. Ujian ini juga digunakan oleh perguruan tinggi negeri untuk memilih calon mahasiswa baru, dan biasanya melibatkan ujian berbasis komputer yang lebih mendalam pada materi-materi tertentu sesuai dengan program studi yang dipilih oleh peserta.
Perbedaan SNBT dan SBMPTN
Seleksi masuk perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia selalu menjadi momen yang penting bagi para siswa yang baru lulus dari SMA/SMK. Setiap tahun, terdapat dua jalur utama yang digunakan untuk memasuki PTN, yaitu SNBT (Seleksi Nasional Berdasarkan Tes) dan SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Meskipun keduanya merupakan jalur seleksi yang diselenggarakan oleh LTMPT (Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi), terdapat beberapa perbedaan mendasar antara SNBT dan SBMPTN yang perlu dipahami. Artikel ini akan membahas secara rinci perbedaan tersebut, termasuk cara pelaksanaan, peserta, jenis soal, hingga kuota yang tersedia.
1. Metode Seleksi yang Digunakan
Salah satu perbedaan utama antara SNBT dan SBMPTN terletak pada metode seleksinya. SBMPTN menggabungkan dua komponen utama dalam penilaiannya, yakni nilai rapor SMA/SMK dan nilai ujian tertulis. Nilai rapor digunakan sebagai salah satu indikator awal penilaian, sementara ujian tertulis menguji kemampuan akademik peserta berdasarkan materi yang dipelajari di SMA/SMK.
Berbeda dengan SBMPTN, SNBT hanya mengandalkan ujian tertulis sebagai metode seleksinya. Ujian ini terdiri dari tes yang mencakup beberapa mata pelajaran, seperti Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Fisika, Kimia, dan Biologi. Dengan fokus pada ujian tertulis, SNBT bertujuan untuk mengukur sejauh mana peserta memiliki kompetensi dasar dalam berbagai bidang akademik tanpa mempertimbangkan hasil rapor sebelumnya.
2. Waktu Pelaksanaan yang Berbeda
Perbedaan lainnya adalah waktu pelaksanaan ujian. SBMPTN biasanya diadakan setelah pengumuman ujian SMA/SMK, sekitar bulan Juni atau Juli, sehingga peserta sudah mengetahui hasil kelulusan mereka sebelum mengikuti ujian. Hal ini memberi kesempatan kepada peserta untuk mempersiapkan diri dengan baik, serta memilih program studi dan perguruan tinggi yang sesuai dengan hasil ujian mereka.
Sementara itu, SNBT dilaksanakan sebelum ujian SMA/SMK selesai dan hasilnya diumumkan, biasanya sekitar bulan April atau Mei. Ini berarti peserta yang mengikuti SNBT harus mempersiapkan diri jauh-jauh hari, meskipun mereka belum mengetahui hasil kelulusan SMA/SMK mereka. Oleh karena itu, persiapan untuk SNBT cenderung lebih intensif dan memerlukan waktu yang lebih panjang.
Baca juga: SNBT 2025 Jadwal Pengumuman Seleksi Masuk PTN Bocoran Terbaru
3. Peserta Seleksi
Dari segi peserta seleksi, terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara keduanya. SBMPTN terbuka untuk semua lulusan SMA/SMK yang sudah memperoleh ijazah. Peserta tidak diwajibkan untuk masih duduk di bangku SMA, yang artinya mereka bisa ikut ujian setelah lulus dari sekolah. SBMPTN ini juga lebih fleksibel, karena peserta dapat memilih perguruan tinggi dan program studi sesuai dengan minat mereka.
Sedangkan SNBT hanya diperuntukkan bagi siswa kelas XII yang sedang menjalani ujian akhir di SMA/SMK. Dengan kata lain, peserta SNBT harus sudah terdaftar sebagai siswa kelas XII pada tahun pelaksanaan ujian dan harus memiliki surat keterangan dari sekolah yang menyatakan bahwa mereka berhak mengikuti ujian tersebut.
4. Pilihan Perguruan Tinggi dan Program Studi
Perbedaan lainnya adalah terkait dengan pilihan perguruan tinggi yang dapat diambil melalui kedua jalur seleksi ini. SBMPTN memberi kesempatan kepada peserta untuk memilih dari banyak perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia. Peserta dapat memilih beberapa program studi di berbagai PTN yang tergabung dalam seleksi SBMPTN. Oleh karena itu, SBMPTN menawarkan lebih banyak pilihan perguruan tinggi bagi calon mahasiswa.
Di sisi lain, SNBT lebih terbatas dalam hal pemilihan perguruan tinggi. Peserta SNBT hanya dapat memilih program studi di perguruan tinggi tertentu yang ikut dalam seleksi ini. Pemilihan ini juga bergantung pada lokasi ujian SNBT yang dipilih oleh peserta. Artinya, ada keterbatasan dalam hal fleksibilitas memilih PTN yang diinginkan.
5. Jenis Soal yang Diuji
Terkait dengan jenis soal, ada perbedaan penting antara SNBT dan SBMPTN. SNBT cenderung menggunakan soal yang lebih berfokus pada kemampuan dasar akademik yang dipelajari di SMA/SMK, seperti Matematika, Fisika, Biologi, Kimia, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris. Soal-soal ini lebih mengukur pengetahuan dasar peserta dalam berbagai disiplin ilmu.
Sedangkan SBMPTN menggunakan soal yang lebih berfokus pada pemahaman konsep dan kemampuan analitis. Dalam SBMPTN, peserta tidak hanya diuji dalam hal penguasaan materi, tetapi juga pada kemampuan berpikir kritis dan menganalisis soal. Oleh karena itu, soal SBMPTN lebih menguji sejauh mana peserta dapat memahami konsep dan mengaplikasikan pengetahuan di luar batas materi yang diajarkan di SMA.
6. Kuota Peserta
Dari segi kuota, SBMPTN memiliki lebih banyak kesempatan karena peserta dapat memilih banyak program studi di berbagai PTN, sementara SNBT memiliki kuota yang lebih terbatas. Hal ini dikarenakan SNBT hanya digunakan untuk beberapa perguruan tinggi yang terpilih dan dengan pilihan program studi yang terbatas. SBMPTN, karena jumlah pilihan program studi yang lebih banyak, memberi peluang lebih besar bagi peserta untuk diterima di PTN yang diinginkan.
Perbedaan SNBT dan SBMPTN: Pelajari Contoh Soal!
Soal 1
Seorang siswa selalu belajar dengan rajin dan mempersiapkan ujian dengan baik. Ternyata, minggu ini ujian matematika diadakan pada hari Senin.
Kesimpulan dari pernyataan di atas adalah siswa tersebut pasti akan mendapatkan nilai yang baik pada ujian matematika.
Manakah pernyataan berikut yang menggambarkan kualitas simpulan tersebut?
A. Simpulan tersebut pasti benar.
B. Simpulan tersebut mungkin benar.
C. Simpulan tersebut pasti salah.
D. Simpulan tidak relevan dengan informasi yang diberikan.
E. Simpulan tidak dapat dinilai karena informasi tidak cukup.
Jawaban yang benar: B. Simpulan tersebut mungkin benar.
Pembahasan:
Simpulan bahwa siswa akan mendapat nilai baik pada ujian matematika memang mungkin benar, namun tidak pasti. Meskipun siswa belajar dengan rajin, banyak faktor lain yang mempengaruhi hasil ujian, seperti tingkat kesulitan soal dan kondisi saat ujian.
Soal 2
Di dalam gudang terdapat 2,5 ton gula, 300 kg tepung, dan 8 kwintal minyak goreng. Berapa jumlah barang yang ada di dalam gudang tersebut?
A. 3500 kg
B. 4000 kg
C. 4500 kg
D. 5000 kg
E. 6000 kg
Jawaban yang benar: A. 3500 kg
Pembahasan:
- 2,5 ton gula = 2500 kg
- 300 kg tepung
- 8 kwintal minyak goreng = 800 kg
Jumlah total barang = 2500 kg + 300 kg + 800 kg = 3500 kg
Soal 3
Beberapa anak yang berkebutuhan khusus membutuhkan perhatian lebih dalam pendidikan dan perawatan kesehatan. Penyebabnya dapat bervariasi, seperti kelainan perkembangan genetik, kelahiran prematur, atau pengalaman traumatis pada masa awal kehidupan. Namun, tidak semua faktor tersebut berlaku untuk semua anak.
Berdasarkan informasi di atas, manakah pernyataan berikut yang PASTI SALAH?
A. Kelahiran prematur dapat menyebabkan kebutuhan khusus pada anak.
B. Gangguan neurologis dapat mempengaruhi pendidikan dan perawatan kesehatan anak berkebutuhan khusus.
C. Pengalaman traumatis pada masa awal selalu menyebabkan anak berkebutuhan khusus.
D. Beberapa anak berkebutuhan khusus memiliki disabilitas intelektual.
E. Semua anak berkebutuhan khusus memiliki kebutuhan yang tidak sama.
Jawaban yang benar: C. Pengalaman traumatis pada masa awal selalu menyebabkan anak berkebutuhan khusus.
Pembahasan:
Pernyataan C pasti salah karena pengalaman traumatis tidak selalu menyebabkan anak berkebutuhan khusus. Tidak semua anak yang mengalami trauma pada masa awal kehidupan akan memiliki kebutuhan khusus.
Soal 4
Diberikan informasi sebagai berikut:
- Rina lebih muda daripada Sinta.
- Joni lebih tua daripada Rina.
Jika Agus lebih tua daripada Joni, berikut ini pernyataan yang benar adalah?
A. Sinta lebih tua daripada Agus.
B. Rina lebih tua daripada Joni.
C. Joni lebih tua daripada Agus.
D. Agus lebih tua daripada Rina.
E. Sinta lebih muda daripada Agus.
Jawaban yang benar: D. Agus lebih tua daripada Rina.
Pembahasan:
Dari informasi yang diberikan:
- Rina lebih muda dari Sinta,
- Joni lebih tua dari Rina,
- Agus lebih tua dari Joni.
Maka, Agus pasti lebih tua daripada Rina.
Soal 5
Pemerintah sedang menyusun rencana untuk memperkuat sektor pendidikan guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Beberapa langkah yang diambil termasuk memperbaiki infrastruktur pendidikan, meningkatkan pelatihan bagi guru, serta meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam pendidikan.
Manakah pernyataan berikut yang dapat memperlemah argumen di atas?
A. Meningkatkan pelatihan bagi guru di seluruh daerah.
B. Meningkatkan anggaran untuk pendidikan di daerah tertinggal.
C. Kurangnya perhatian terhadap pendidikan di daerah pedesaan.
D. Meningkatkan kerjasama antara pemerintah dan sektor swasta.
E. Penyediaan fasilitas pendidikan yang lebih modern di kota besar.
Jawaban yang benar: C. Kurangnya perhatian terhadap pendidikan di daerah pedesaan.
Pembahasan:
Pernyataan C memperlemah argumen karena menunjukkan adanya ketimpangan dalam perhatian terhadap sektor pendidikan. Jika pemerintah tidak cukup memperhatikan daerah pedesaan, maka rencana untuk memperkuat sektor pendidikan menjadi kurang efektif secara keseluruhan.
Sumber:
- https://danacita.co.id/blog/snbt-dan-sbmptn-apa-saja-perbedaannya/
- https://stekom.ac.id/artikel/apa-itu-snbt-dan-bedanya-dengan-sbmptn
- https://umsu.ac.id/berita/perbandingan-snbt-dan-sbmptn-jalan-masuk-ke-perguruan-tinggi-negeri/