Perbedaan SNBT dan SBMPTN – Menjelang seleksi perguruan tinggi, banyak calon mahasiswa yang penasaran mengenai perbedaan SNBT dan SBMPTN. Meskipun keduanya adalah jalur seleksi untuk masuk ke perguruan tinggi negeri, perbedaan SNBT dan SBMPTN cukup signifikan, terutama dalam hal cara seleksi, jenis soal, dan metode penilaian.
Baca juga: SNBT 2025 Jadwal Resmi Pendaftaran dan Ujian Sudah Dirilis
Memahami perbedaan SNBT dan SBMPTN akan sangat membantu bagi calon peserta untuk mempersiapkan diri dengan lebih baik, menyesuaikan strategi belajar, dan meningkatkan peluang diterima di kampus impian. Dengan mengetahui perbedaan SNBT dan SBMPTN, Anda bisa memilih jalur yang paling sesuai dengan kemampuan dan persiapan Anda.
8 Perbedaan SNBT dan SBMPTN
Meskipun kedua jalur seleksi ini, SNBT (Seleksi Nasional Berdasarkan Tes) dan SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri), bertujuan untuk memilih calon mahasiswa terbaik di perguruan tinggi negeri, terdapat sejumlah perbedaan mendasar yang perlu diketahui oleh calon peserta.
Baca juga: SNBT 2025 Jadwal Pengumuman Seleksi Masuk PTN Bocoran Terbaru
Perbedaan ini tidak hanya mencakup aspek teknis, seperti penyelenggara dan skema seleksi, tetapi juga berkaitan dengan waktu pelaksanaan, peserta yang berhak ikut, hingga soal-soal yang diujikan. Berikut adalah 8 perbedaan utama antara SNBT dan SBMPTN yang dapat membantu Anda memahami jalur seleksi ini lebih dalam.
1. Penyelenggara
SBMPTN diselenggarakan oleh LTMPT (Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi), yang memiliki tugas utama untuk mengelola tes seleksi masuk perguruan tinggi negeri di Indonesia. Sementara itu, SNBT diselenggarakan oleh BP3 (Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan), yang bertugas untuk mengelola ujian berbasis tes secara nasional. Dengan adanya dua penyelenggara ini, meskipun tujuannya sama, proses pelaksanaan kedua ujian tersebut tetap berbeda.
2. Skema Seleksi
Perbedaan mendasar lainnya terletak pada skema seleksi yang diterapkan. SBMPTN menggunakan dua komponen utama dalam proses seleksi, yaitu nilai rapor dari sekolah dan hasil ujian tertulis. Sebaliknya, SNBT hanya mengandalkan ujian tertulis tanpa memperhitungkan nilai rapor atau nilai lainnya. Hal ini membuat SNBT lebih fokus pada kemampuan peserta dalam menjawab soal-soal ujian tanpa mempertimbangkan latar belakang akademik dari nilai rapor sekolah.
3. Waktu Pelaksanaan
SBMPTN biasanya dilaksanakan setelah hasil ujian sekolah menengah (SMA/SMK) dikeluarkan, biasanya pada bulan Juni atau Juli. Hal ini memberi waktu bagi peserta untuk mempersiapkan ujian berdasarkan hasil yang mereka peroleh selama di sekolah. Sementara itu, SNBT dilaksanakan lebih awal, yaitu sebelum hasil ujian sekolah dikeluarkan, umumnya pada bulan April atau Mei. Oleh karena itu, peserta yang mengikuti SNBT harus siap lebih cepat dan sudah mempersiapkan ujian dengan baik meskipun belum mendapatkan hasil ujian akhir SMA/SMK mereka.
4. Peserta yang Berhak Mengikuti
SBMPTN terbuka bagi semua lulusan SMA/SMK yang telah memiliki ijazah dan berhak mengikuti ujian seleksi. Di sisi lain, SNBT hanya diperuntukkan bagi siswa yang berada di kelas XII pada tahun tersebut dan belum lulus dari SMA/SMK. Peserta SNBT harus melampirkan surat keterangan dari sekolah yang menyatakan bahwa mereka memang sedang berada di kelas terakhir dan berhak mengikuti ujian seleksi tersebut.
5. Pilihan Perguruan Tinggi
Pilihan perguruan tinggi yang tersedia dalam seleksi SBMPTN lebih luas, karena hasil seleksi ini berlaku untuk masuk ke banyak perguruan tinggi negeri di Indonesia. Sedangkan SNBT memiliki cakupan perguruan tinggi yang lebih terbatas. Pilihan perguruan tinggi dalam SNBT akan bergantung pada program studi yang dipilih dan lokasi ujian yang ditentukan oleh peserta seleksi.
6. Jenis Soal yang Diajukan
Perbedaan selanjutnya terletak pada jenis soal yang diujikan. SBMPTN lebih menekankan pada kemampuan analitis dan pemahaman konsep. Soal-soal dalam SBMPTN dirancang untuk mengukur seberapa baik peserta memahami konsep-konsep dalam mata pelajaran yang dipelajari di sekolah. Sementara itu, soal SNBT lebih fokus pada kemampuan akademik peserta, yaitu sejauh mana peserta dapat menguasai materi pelajaran yang diberikan selama di SMA/SMK.
7. Kuota dan Pilihan Program Studi
SBMPTN cenderung memiliki kuota yang lebih besar dibandingkan SNBT, karena peserta SBMPTN bisa memilih lebih banyak program studi di berbagai perguruan tinggi negeri di Indonesia. Dengan banyaknya pilihan program studi, peluang untuk diterima di perguruan tinggi yang diinginkan menjadi lebih besar. Sementara itu, SNBT lebih terbatas karena peserta hanya dapat memilih perguruan tinggi tertentu sesuai dengan ketersediaan formasi dan lokasi ujian yang telah ditetapkan.
8. Nama dan Tujuan Seleksi
Nama dari kedua seleksi ini saja sudah cukup mencerminkan perbedaan mendasar antara keduanya. SBMPTN yang merupakan kependekan dari Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri, mencerminkan sistem seleksi yang lebih terbuka dan dapat diikuti oleh lulusan SMA/SMK dengan ijazah. Sedangkan SNBT yang merupakan singkatan dari Seleksi Nasional Berdasarkan Tes, menekankan seleksi berbasis ujian tertulis yang lebih terfokus pada penilaian kemampuan peserta dalam tes.
Perbedaan SNBT dan SBMPTN Secara Keseluruhan
Secara keseluruhan, meskipun SNBT dan SBMPTN bertujuan untuk memilih calon mahasiswa yang berkualitas, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal penyelenggara, waktu pelaksanaan, jenis soal, hingga kuota program studi yang tersedia. Memahami perbedaan SNBT dan SBMPTN ini sangat penting bagi calon peserta agar bisa mempersiapkan diri dengan baik dan memilih jalur seleksi yang paling sesuai dengan kemampuan serta tujuan mereka.
Perbedaan SNBT dan SBMPTN: Pelajari Contoh Soal, Yuk!
Soal 1
Dalam sebuah rapat, jika semua anggota tim hadir, maka rapat dapat dilanjutkan. Namun, pada rapat kali ini, tidak semua anggota tim hadir.
Kesimpulan dari pernyataan di atas adalah
A. Rapat dapat dilanjutkan.
B. Rapat tidak dapat dilanjutkan.
C. Semua anggota tim tidak hadir.
D. Rapat harus ditunda.
E. Tidak dapat dipastikan apakah rapat dapat dilanjutkan.
Baca juga: SNBT 2025 Jadwal Penting UTBK Jangan Sampai Terlewat
Jawaban: E. Tidak dapat dipastikan apakah rapat dapat dilanjutkan.
Pembahasan:
Pernyataan hanya memberikan informasi bahwa jika semua anggota tim hadir, rapat dapat dilanjutkan, tetapi tidak menjelaskan secara pasti apakah rapat akan dilanjutkan atau tidak ketika tidak semua anggota hadir. Maka kesimpulannya adalah tidak dapat dipastikan.
Soal 2
Sebuah kantin memiliki 300 liter air minum, 5 kg gula, dan 10 liter minyak goreng. Jika air minum digunakan sebanyak 50 liter per hari, gula sebanyak 1 kg per hari, dan minyak goreng sebanyak 2 liter per hari, berapa lama persediaan tersebut dapat bertahan?
A. 50 hari
B. 60 hari
C. 70 hari
D. 80 hari
E. 90 hari
Jawaban: B. 60 hari
Pembahasan:
Untuk air minum: 300 liter ÷ 50 liter/hari = 6 hari
Untuk gula: 5 kg ÷ 1 kg/hari = 5 hari
Untuk minyak goreng: 10 liter ÷ 2 liter/hari = 5 hari
Maka, jumlah hari yang dapat bertahan adalah 5 hari, karena gula dan minyak goreng hanya cukup untuk 5 hari. Jadi, persediaan akan habis dalam 5 hari.
Soal 3
Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi kualitas udara di kota besar, seperti polusi dari kendaraan bermotor, pabrik, dan aktivitas manusia lainnya. Faktor-faktor tersebut menyebabkan peningkatan kadar gas karbon dioksida di udara.
Pernyataan berikut yang PASTI SALAH adalah
A. Polusi dari kendaraan bermotor dapat memengaruhi kualitas udara.
B. Peningkatan kadar karbon dioksida dapat memengaruhi kualitas udara.
C. Kualitas udara tidak dapat dipengaruhi oleh aktivitas manusia.
D. Pabrik dapat mempengaruhi kualitas udara.
E. Gas karbon dioksida merupakan faktor yang memengaruhi kualitas udara.
Jawaban: C. Kualitas udara tidak dapat dipengaruhi oleh aktivitas manusia.
Pembahasan:
Dari informasi yang diberikan, aktivitas manusia adalah salah satu faktor yang memengaruhi kualitas udara, sehingga pernyataan C adalah salah.
Soal 4
Dalam suatu urutan usia, terdapat informasi bahwa Amir lebih tua daripada Budi, Budi lebih tua daripada Cika, dan Cika lebih tua daripada Dodi. Berdasarkan informasi tersebut, mana pernyataan yang benar?
A. Dodi lebih tua daripada Budi.
B. Cika lebih tua daripada Amir.
C. Amir lebih tua daripada Dodi.
D. Budi lebih muda daripada Cika.
E. Dodi lebih muda daripada Amir.
Jawaban: C. Amir lebih tua daripada Dodi.
Pembahasan:
Berdasarkan informasi urutan usia:
- Amir > Budi > Cika > Dodi
Dengan demikian, Amir lebih tua daripada Dodi.
Soal 5
Dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan petani, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan berupa bantuan pupuk dan benih, serta pelatihan penggunaan teknologi pertanian. Namun, ada beberapa faktor yang bisa menghambat efektivitas kebijakan ini, antara lain kurangnya akses petani terhadap teknologi, minimnya infrastruktur di pedesaan, dan kurangnya edukasi tentang cara penggunaan teknologi.
Manakah pernyataan yang memperlemah argumen di atas?
A. Kurangnya akses petani terhadap teknologi memperlemah implementasi kebijakan.
B. Minimnya infrastruktur di pedesaan memperkuat implementasi kebijakan.
C. Edukasi tentang penggunaan teknologi membantu mempercepat keberhasilan kebijakan.
D. Kurangnya edukasi dapat menghambat implementasi kebijakan.
E. Semua faktor tersebut memperlemah implementasi kebijakan.
Jawaban: B. Minimnya infrastruktur di pedesaan memperkuat implementasi kebijakan.
Pembahasan:
Minimnya infrastruktur justru akan menghambat pelaksanaan kebijakan. Jadi, pernyataan B tidak mendukung atau memperkuat argumen tersebut, melainkan melemahkan.
Sumber:
- https://stekom.ac.id/artikel/apa-itu-snbt-dan-bedanya-dengan-sbmptn
- https://umsu.ac.id/berita/perbandingan-snbt-dan-sbmptn-jalan-masuk-ke-perguruan-tinggi-negeri/
- https://glints.com/id/lowongan/snbt-adalah/